Rabu, 12 Juni 2013

Si Otak Super Komputer



















SI OTAK SUPER KOMPUTER
Manusia itu memiliki pikiran atau otak dengan kapasitas yang sangat tinggi (lihat gambar perbandinngan otak dan computer diatas). Dan apabila kita perhatikan bahwa kapasitas yang sangat besar itu terdiri dari alam sadar dan alam tidak sadar atau dalam bahasa lain, ada pikiran sadar (yang biasa kita lakukan sehari-hari) dan pikiran tidak sadar (kesadaran-kesadaran yang tidak kita sadari). Kalau kita hubungkan dengan Otak Tribune, kita bisa analogkan, walau itu akan terlihat menyederhanakan; Otak sadar itu adalah bagian Neo-kortek, sedang ‘Otak tidak sadar’ itu adalah bagian otak Reptile dan Sistem Limbik.
Menurut para ahli, 75% penyakit fisik manusia disebabkan karena problema mental dan emosi. Ini sangat bisa diterima, sebab mental dan emosi itulah yang menyebabkan pengaturan hormone, detak jantung dan pembuluh darah lainnya dialirkan atau tidak dengan baik dan bisa buruk. Seperti sudah diterangkan sebelumnya bagaimana otak reptile memiliki fungsi tertentu, juga system limbic dan lainnya. Bila otak dibawahnya tidak ‘puas’ atau ‘masih lapar’, maka jangan harap otak diatasnya akan mau bekerja dengan baik. Semacam hirarkhi kebutuhan Maslow. Bila kita tegang, takut (otak reptile berarti belum ‘puas’, belum kenyang, sehingga dia yang harus bekerja sebagai prioritas), maka kita tidak akan bisa berfikir dengan baik. Ada banyak bukti itu, baik secara psikologis maupun medis.
Goldstein (1982) mengumpulkan pendapat pada dokter dan ilmuwan sejak abad 13 sampai abad 19 tentang pengaruh humor terhadap kesehatan. Henri de Mondeville, mengatakan; tertawa dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan setelah pembedahan. Abad 16 Jubert menyatakan; tertawa menghasilkan kelebihan aliran darah yang membentuk air muka yang tanpak sehat dan menimbulkan vitalitas pada wajah. Karena itu tertawa dihubungkan dengan daya penyembuh yang sangat penting untuk kesehatan pasien, (Juga pendapat Ricard Mulcaster dan lain sebagainya). Pada abad XX, Prof. Walsh dari univ kedokteran Fordhem menulis buku “Lughther and Health” (1928) ia mengatakan; “rumus terbaik bagi kesehatan individu diungkapkan secara matematis: kesehatan bervariasi sesuai dengan jumlah tertawa …efek yang baik pada pikiran ini mempengaruhi berbagai fungsi tubuh dan membuatnya lebih sehat ketimbang hal-hal lainnya.”
Norman Cousins, yang terkenal sebagai pendiri psikologi Neuroimunologi (sebuah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari pengaruh sejala-gejala mental terhadap system imunitas) dalam “Anatomy of an Illness” (1979) mengatakan;  peran humor sangat penting dalam penyembuhan penyakit. Ia menemukan bahwa beberapa saat tertawa dapat mengurangi tingkat sedimentasi, yang berarti mengurangi inflammasi. Tertawa sama dengan internal jogging.

David McCleland dalam salah satu penelitiannya tentang efek humor, menemukan kosentrasi immunoglobulin tipe A (IgA) yang tinggi pada ludah orang-orang yang memiliki sense of humor yang tinggi. IgA adalah zat antibody yang aktif melawan infeksi virus seperti flu. IgA juga meningkat saat orang membayangkan hal-hal yang indah, mencintai atau dicintai. Prof Lee S. Berk dari School of Medicine and Public Health di Loma Linda univ California, meneliti dampak fisiologis dari tertawa dan perasaan bahagia lain. Ia menemukan kebahagiaan memperbaiki system pernafasan, menambah jumlah sel-sel imun, menurunkan kartisol dengan begitu mengurangi bahaya stress, menaikkan endorphin (endogenous morfin), yaitu morfin yang dihasilkan tubuh, dengan meningkatnya ini maka berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan mengubah tubuh menjadi tenang, tentram dan enak. Menambah IgA
Tetapi mesti diingat, menagis dan tertawa tidak mesti menunjukkan emosi positi dan negative. Ada tertawa kecut karena menahan emosi, ada mengangis karena bahagia, haru, terima kasih dll. Ini disebut oleh Jonathan Haidt dengan sebutan elevation (=  keharuan batin). Emosi ini termasuk kelompok yang seringkali lolos dari perhatian peneliti psikologi. Elevation mempunyai hampir semua  ciri emosi dasar. Ada kondisi yang melahirkan (tindakan keindahan moral), efek fisiologisnya (seperti perasaan didalam dada yang mungkin melibatkan syaraf vagus, yang memberikan perasaan hangat, terbuka, dan menyenangkan), dan kecendrungan tindakan (keinginan untuk mejadi orang yang lebih baik untuk bisa lebih penyayang atau mau menolong orang lain). Elevation memang hampir sulit diungkapkan dalam air muka tertentu (mungkin karena inilah maka sulit diteliti). Elevation mendorong orang untuk mendekati orang lain. Elevation timbul karena melihat perhatian orang yang tulus kepada orang lainnya, inilah emosi yang menyebabkan orang melakukan tindakan altruis.
Fredrickson mengatakan bukan hanya elevation, tetapi semua emosi positif begitu. Ia mengembangkan teori Broaden and Build (emosi positif memperluas, broaden, pikiran dan tindakan serta membangun, build, sumberdaya personal, emosi negative mempersempitnya).
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia berfikir fleksibel dan inklusif, kreatif dan reseptif. Inilah makanya dalam rapat, dalam kelas harus diselingi dan diusahakan tidak tegang. Ceria, bahagia. Learing must be fun. Ketika anda bahagia, anda membangun sumber daya intelektual dengan berfikir lebih kreatif, toleran dengan perbedaan, terbuka pad ide-ide baru, dan belajar lebih efektif (building hypothesis). Ketika anda bahagia anda membangun dan mengembangkan daya fisik anda dengan lebih sehat dan lebih kuat (undoing hypothesis).
Martin Seligman, mantan Presiden Amirican Psychological Association mengatakan; “orang yang bahagia lebih cenderung menolong, lebih empati dan bersedia menyumbang dll. Robert Browning menyimpulkan; “Oh, make us happy and you make us good. ”Walhasil kebahagiaan membuat orang berakhlak mulia. Inilah mengapa agama-agama mengajarkan kita berbuat baik, karena dengan itu kita akan bahagia. “Serta berbuatlah kebaikan supaya kamu berbahagia” (QS; 22:73) kata Al Qur’an.
Sayangnya emosi dan mental itu jarang tersentuh dalam pendidikan. Dan seringkali emosi dan mental ini sakit. Tetapi penyakit mental dan emosi ini sering tidak diketahui, kecuali kondisinya parah. Kita lihat contoh-contoh disekolah dan kelas. Anak tidak mampu bicara didepan kelas sama sekali, anak tidak percaya diri, sangat takut dengan guru, mudah marah, berkelahi, guru otoriter, dst..dst. Ini adalah problem-problem mental dan emosi yang sangat-sangat menghambat dalam proses belajar-mengajar dan pendidikan di kelas.
Kita kata beberapa ahli memiliki kapasitas bagian pikiran sadar hanya 12% dari total kapasitias otak kita. Sisanya yang 88% adalah bagian pikiran tidak sadar. Artinya bahwa bagian tidak sadar, yang sangat jarang disentuh disekolah, juga lembaga pendidikan lain, itu adalah sesatu yang sangat besar. Sehingga mungkin bisa dibenarkan bila ada yang mengatakan bahwa otak kita itu adalah raksasa yang tertidur.
Beberapa fungsi otak sadar adalah;
1)      Mengidentifikasi informasi yang masuk,
2)      Membanding-bandingkan informasi yang baru masuk dengan informasi lainnya,
3)      Menganalisa bagaimana itu, strukturnya, konteksnya dst..dst, lalu
4)      Memutuskan, member arti, makna dan lain sebagainya.
Empat fungsi itu adalah standart dan banyak dipelajari dalam pendidikan. Bagaimana mestinya informasi itu dimasukkan, disampaikan, bagaimana anak mengkontruk informasi itu dan lain sebagainya.
Bersambung ke bagian 2........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar