SI OTAK SUPER KOMPUTER
Manusia itu memiliki pikiran atau
otak dengan kapasitas yang sangat tinggi (lihat gambar perbandinngan otak dan
computer diatas). Dan apabila kita perhatikan bahwa kapasitas yang sangat besar
itu terdiri dari alam sadar dan alam tidak sadar atau dalam bahasa lain, ada
pikiran sadar (yang biasa kita lakukan sehari-hari) dan pikiran tidak sadar
(kesadaran-kesadaran yang tidak kita sadari). Kalau kita hubungkan dengan Otak
Tribune, kita bisa analogkan, walau itu akan terlihat menyederhanakan; Otak
sadar itu adalah bagian Neo-kortek, sedang ‘Otak tidak sadar’ itu adalah bagian
otak Reptile dan Sistem Limbik.
Menurut para ahli, 75% penyakit
fisik manusia disebabkan karena problema mental dan emosi. Ini sangat bisa
diterima, sebab mental dan emosi itulah yang menyebabkan pengaturan hormone,
detak jantung dan pembuluh darah lainnya dialirkan atau tidak dengan baik dan
bisa buruk. Seperti sudah diterangkan sebelumnya bagaimana otak reptile
memiliki fungsi tertentu, juga system limbic dan lainnya. Bila otak dibawahnya
tidak ‘puas’ atau ‘masih lapar’, maka jangan harap otak diatasnya akan mau
bekerja dengan baik. Semacam hirarkhi kebutuhan Maslow. Bila kita tegang, takut
(otak reptile berarti belum ‘puas’, belum kenyang, sehingga dia yang harus
bekerja sebagai prioritas), maka kita tidak akan bisa berfikir dengan baik. Ada
banyak bukti itu, baik secara psikologis maupun medis.
Goldstein (1982) mengumpulkan
pendapat pada dokter dan ilmuwan sejak abad 13 sampai abad 19 tentang pengaruh
humor terhadap kesehatan. Henri de Mondeville, mengatakan; tertawa dapat
digunakan untuk mempercepat penyembuhan setelah pembedahan. Abad 16 Jubert
menyatakan; tertawa menghasilkan kelebihan aliran darah yang membentuk air muka
yang tanpak sehat dan menimbulkan vitalitas pada wajah. Karena itu tertawa
dihubungkan dengan daya penyembuh yang sangat penting untuk kesehatan pasien,
(Juga pendapat Ricard Mulcaster dan lain sebagainya). Pada abad XX, Prof. Walsh
dari univ kedokteran Fordhem menulis buku “Lughther and Health” (1928) ia
mengatakan; “rumus terbaik bagi kesehatan individu diungkapkan secara
matematis: kesehatan bervariasi sesuai dengan jumlah tertawa …efek yang baik
pada pikiran ini mempengaruhi berbagai fungsi tubuh dan membuatnya lebih sehat
ketimbang hal-hal lainnya.”
Norman Cousins, yang terkenal
sebagai pendiri psikologi Neuroimunologi (sebuah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari pengaruh sejala-gejala mental terhadap system imunitas) dalam
“Anatomy of an Illness” (1979) mengatakan; peran humor sangat penting
dalam penyembuhan penyakit. Ia menemukan bahwa beberapa saat tertawa dapat
mengurangi tingkat sedimentasi, yang berarti mengurangi inflammasi. Tertawa
sama dengan internal jogging.
David McCleland dalam salah satu
penelitiannya tentang efek humor, menemukan kosentrasi immunoglobulin tipe A
(IgA) yang tinggi pada ludah orang-orang yang memiliki sense of humor
yang tinggi. IgA adalah zat antibody yang aktif melawan infeksi virus seperti
flu. IgA juga meningkat saat orang membayangkan hal-hal yang indah, mencintai
atau dicintai. Prof Lee S. Berk dari School of Medicine and Public Health di
Loma Linda univ California, meneliti dampak fisiologis dari tertawa dan perasaan
bahagia lain. Ia menemukan kebahagiaan memperbaiki system pernafasan, menambah
jumlah sel-sel imun, menurunkan kartisol dengan begitu mengurangi bahaya
stress, menaikkan endorphin (endogenous morfin), yaitu morfin yang dihasilkan
tubuh, dengan meningkatnya ini maka berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan
mengubah tubuh menjadi tenang, tentram dan enak. Menambah IgA
Tetapi mesti diingat, menagis dan
tertawa tidak mesti menunjukkan emosi positi dan negative. Ada tertawa kecut
karena menahan emosi, ada mengangis karena bahagia, haru, terima kasih dll. Ini
disebut oleh Jonathan Haidt dengan sebutan elevation (= keharuan
batin). Emosi ini termasuk kelompok yang seringkali lolos dari perhatian
peneliti psikologi. Elevation mempunyai hampir semua ciri emosi
dasar. Ada kondisi yang melahirkan (tindakan keindahan moral), efek
fisiologisnya (seperti perasaan didalam dada yang mungkin melibatkan syaraf
vagus, yang memberikan perasaan hangat, terbuka, dan menyenangkan), dan
kecendrungan tindakan (keinginan untuk mejadi orang yang lebih baik untuk bisa
lebih penyayang atau mau menolong orang lain). Elevation memang hampir
sulit diungkapkan dalam air muka tertentu (mungkin karena inilah maka sulit
diteliti). Elevation mendorong orang untuk mendekati orang lain. Elevation
timbul karena melihat perhatian orang yang tulus kepada orang lainnya, inilah
emosi yang menyebabkan orang melakukan tindakan altruis.
Fredrickson mengatakan bukan hanya
elevation, tetapi semua emosi positif begitu. Ia mengembangkan teori Broaden
and Build (emosi positif memperluas, broaden, pikiran dan
tindakan serta membangun, build, sumberdaya personal, emosi negative
mempersempitnya).
Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa orang yang bahagia berfikir fleksibel dan inklusif, kreatif dan reseptif.
Inilah makanya dalam rapat, dalam kelas harus diselingi dan diusahakan tidak
tegang. Ceria, bahagia. Learing must be fun. Ketika anda bahagia, anda
membangun sumber daya intelektual dengan berfikir lebih kreatif, toleran dengan
perbedaan, terbuka pad ide-ide baru, dan belajar lebih efektif (building
hypothesis). Ketika anda bahagia anda membangun dan mengembangkan daya fisik
anda dengan lebih sehat dan lebih kuat (undoing hypothesis).
Martin Seligman, mantan Presiden
Amirican Psychological Association mengatakan; “orang yang bahagia lebih
cenderung menolong, lebih empati dan bersedia menyumbang dll. Robert Browning
menyimpulkan; “Oh, make us happy and you make us good. ”Walhasil
kebahagiaan membuat orang berakhlak mulia. Inilah mengapa agama-agama mengajarkan
kita berbuat baik, karena dengan itu kita akan bahagia. “Serta berbuatlah
kebaikan supaya kamu berbahagia” (QS; 22:73) kata Al Qur’an.
Sayangnya emosi dan mental itu
jarang tersentuh dalam pendidikan. Dan seringkali emosi dan mental ini sakit.
Tetapi penyakit mental dan emosi ini sering tidak diketahui, kecuali kondisinya
parah. Kita lihat contoh-contoh disekolah dan kelas. Anak tidak mampu bicara
didepan kelas sama sekali, anak tidak percaya diri, sangat takut dengan guru,
mudah marah, berkelahi, guru otoriter, dst..dst. Ini adalah problem-problem
mental dan emosi yang sangat-sangat menghambat dalam proses belajar-mengajar
dan pendidikan di kelas.
Kita kata beberapa ahli memiliki
kapasitas bagian pikiran sadar hanya 12% dari total kapasitias otak kita. Sisanya
yang 88% adalah bagian pikiran tidak sadar. Artinya bahwa bagian tidak sadar,
yang sangat jarang disentuh disekolah, juga lembaga pendidikan lain, itu adalah
sesatu yang sangat besar. Sehingga mungkin bisa dibenarkan bila ada yang
mengatakan bahwa otak kita itu adalah raksasa yang tertidur.
Beberapa fungsi otak sadar adalah;
1)
Mengidentifikasi informasi yang masuk,
2)
Membanding-bandingkan informasi yang baru masuk dengan informasi lainnya,
3)
Menganalisa bagaimana itu, strukturnya, konteksnya dst..dst, lalu
4)
Memutuskan, member arti, makna dan lain sebagainya.
Empat fungsi itu adalah standart dan
banyak dipelajari dalam pendidikan. Bagaimana mestinya informasi itu
dimasukkan, disampaikan, bagaimana anak mengkontruk informasi itu dan lain
sebagainya.
Bersambung ke bagian 2........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar